FLUIDA DINAMIS
A.Pengertian Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak.
Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu, tidak termampatkan (tidak
mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran). Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali
hal yang berkaitan dengan fluida dinamis ini.
B. Komponen-komponen dalam fluida dinamis
1. Debit (Q)
Debit aliran adalah jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu. Debit aliran dapat dicari dengan persamaan berikut :
Keterangan :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
t = selang waktu (s)
2. Persamaan Kontinuitas
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama
di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka: Debit aliran 1 =
Debit aliran 2, atau :
a. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan
energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa
jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan energi
potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus. Hukum Bernoulli ditemukan oleh Daniel
Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang menemukannya pada 1700-an.
Bernoulli menggunakan dasar matematika untuk merumuskan hukumnya.Jika
dinyatakan dalam persamaan menjadi :
Keterangan :
P = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air
b. Penerapan Hukum Bernoulli
1. Teorema Toricelli (laju effluk)
Laju air yang menyembur dfari lubang sama dengan air yang jatuh bebas
dari ketinggianh. Laju air yang menyembur dari lubang dinamakan laju
effluk. Fenomena ini dinamakan dengan teorema Toricelli.
Keterangan :
A = luas kebocoran lubang (m/s)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
2. Venturimeter
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa venturi
merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih
sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali
untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat
diperhitungkan. Ada dua venturimeter yang akan kita pelajari, yaitu
venturimeter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan manometer yang
berisi zat cair lain.
3. Tabung pitot
Alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah tabung pitot. Perhatikan gambar berikut.
Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubanglubang di titik a.
Lubang-lubang ini sejajar dengan arah aliran dan dibuat cukup jauh di
belakang sehingga kelajuan dan tekanan gas di luar lubang-lubang
tersebut mempunyai nilai seperti halnya dengan aliran bebas. Jadi, va = v
(kelajuan gas) dan tekanan pada kaki kiri manometer tabung pilot sama
dengan tekanan aliran gas (Pa).
Lubang dari kaki kanan manometer tegak lurus terhadap aliran sehingga
kelajuan gas berkurang sampai ke nol di titik b (vb = 0). Pada titik ini
gas berada dalam keadaan diam. Tekanan pada kaki kanan manometer sama
dengan tekanan di titik b (pb). Beda ketinggian titik a dan b dapat
diabaikan (ha = hb), sehingga perbedaan tekanan yang terjadi menurut
persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut :
Oleh karena itu, kecepatan aliran gas vA = v dapat dirumuskan sebagai berikut.
4. Penyemprot
Pada alat penyemprot alat nyamuk dan parfum, saat batang penghisap
ditekan, udara akan mengalir dengan kecepatan tinggi dfan melewati
dimulut pipa. Akibatnya ,tekanan diujung mulut pipa menjadi kecil.
Perbedaan tekanan ini mengaklibatkan cairan didalam tangki naik dan
dihamburkan dengan halus oleh aliran udara dari tabung pengisap.
5. Pesawat Terbang
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa
terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran
udara tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar maka
mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada tekanan
pesawat di bawah.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih
tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya. Perhatikan gambar dibawah. Garis arus pada sisi bagian atas
lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya.
Artinya, kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih
besar daripada sisi bagian bawah sayap v1. Sesuai dengan asas Bornoulli,
tekanan pada sisi bagian atas p2 lebih kecil daripada sisi bagian bawah
p1 karena kelajuan udaranya lebih besar. Dengan A sebagai luas
penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat kita ketahui melalui
persamaan berikut.
Keterangan :
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
v1= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
v2= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
F= Gaya angkat pesawat (N)
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar
daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak
tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya.
Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini
berarti gaya angkat sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin
besar ukuran sayap makin besar pula gaya angkatnya. Supaya pesawat dapat
terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat pesawat (F1 –
F2) > m g. Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan
pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka
kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama
dengan berat pesawat (F1 – F2) = m g.
http://www.ilmusahid.com/2016/10/materi-fisika-kelas-xi-fluida-dinamis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar